Senin, 15 November 2010

Amerika Rancang Dua Superkomputer 20 Petaflop


Para insinyur di Amerika tak mau tinggal diam begitu superkomputer dari Negeri Paman Sam itu dikalahkan China. Dua superkomputer yang tengah dibangun di Amerika saat ini diklaim bakal menghasilkan kinerja jauh di atas kemampuan superkomputer tercepat di dunia buatan China saat ini.
Dua superkomputer yang tengah dirancang para insinyur di Amerika didesain mampu melakukan 20 petaflop (20 triliun kalkulasi/perhitungan per detik). Kecepatannya bakal jauh di atas Tianhe-1, nama superkomputer China yang nangkring di daftar teratas 500 komputer tercepat saat ini dengan kinerja hingga 2,57 petaflop.
Salah satu superkomputer dibangun di Oak Ridge National Laboratory, lokasi yang sama dengan superkomputer Jaguar yang menempati peringkat dua dunia saat ini. Superkomputer kedua dibangun di Lawrence Livermore National Laboratory oleh IBM. Namun, kedua sistem diperkirakan baru selesai pada 2012.
Dalam daftar Top 500 yang baru saja dirilis, China tidak hanya mencatat superkomputer tercepat tapi juga memasukkan 42 superkomputer di dalamnya melampaui negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Inggris. Amerika masih mendominasi dengan 275 dari 500 superkomputer dalam daftar tersebut.
Prosesor Intel masih menjadi pilihan prosesor sebagian besar superkomputer. Dari 500, 398 menggunakan rangkaian prosesor Intel. Sementara AMD hanya digunakan 57 superkomputer. Sebagian besar termasuk buatan China pun masih menggunkan chip buatan perusahaan Amerika termasuk dukungan GPU seperti buatan Nvidia.

Rabu, 03 November 2010

Pendiri Google Maps 'Lari' ke Facebook

ars Rasmussen, pendiri Google Maps dan Wave menyatakan mengundurkan diri dari perusahaan daring pencarian terbesar, Google Inc.
Kepala Divisi YouTube Australia, Kate Vale mengatakan, sebelum keluar, Rasmussen yang sehari-hari bekerja di kantor Google Australia hanya memberi isyarat bahwa dia akan bergabung dengan sebuah perusahaan jejaring sosial yang sedang berkembang.
"Bekerja di Facebook hanya bisa tercapai satu kali dalam satu dekade," kata Rasmussen. Keputusan untuk meninggalkan kariernya selama enam tahun di Google, menurut dia, lantaran tertarik dengan kepribadian pendiri Mark Zuckerberg.
Dampak dari hilangnya Rasmussen sangat terasa. Buktinya, Google membatalkan proyek Google Wave yang harusnya diluncurkan awal tahun ini. Google Wave diharapkan bisa menjadi layanan komunikasi yang menggabungkan fungsi email, pesan instant, gambar, dan hanya bisa digunakan untuk kelompok kecil.
Bulan bulan depan, Rasmussen yang kini masih tinggal di Sydney akan hijarah ke San Fransisco, markas Facebook. Rasmussen juga mengkritik Google sebagai perusahaan besar yang tidak lagi memberikan kenyamanan dalam bekerja. Senada dengan Rasmussen, Vale mengatakan sekarang kondisi bekerja di Google lebih kaku dibandingkan ketika dia pertama kali menjadi karyawan di perusahaan itu.

Pengembang Aplikasi Facebook Jual Identitas Pengguna

Facebook menyatakan pialang data telah membeli aplikasi yang dapat mengidentifikasi informasi pengguna situs jejaring sosial itu dari para pengembang. Akibatnya, Facebook menskors pengembang aplikasi tersebut selama enam bulan.
Pengumuman yang dimuat di blog pengembang mengungkapkan beberapa aplikasi populer yang ada di Facebook memang mentransmisi identitas penggunanya, salah satunya data mengenai nama teman-teman si pengguna aplikasi tersebut ke sekitar 25 perusahaan periklanan.
"Kami menemukan sebuah data broker yang membayar pengembang untuk 'mencuri' identitas pengguna," tulis Facebook dalam blog pengembang. "Ini adalah pelanggaran terhadap kebijakan dan ini sangat serius."
Setelah menskors para pengembang, Facebook akan meminta mereka menyerahkan data yang telah dibocorkan untuk diaudit dan meminta komitmen ulang bahwa mereka tidak akan mengulanginya.
Sayangnya, Facebook tidak mengidentifikasi siapa saja pialang data yang membeli informasi dari pengembang aplikasi tersebut. Namun, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu telah bersepakat dengan Rapleaf, sebuah perusahaan agregasi data berbasis di San Francisco untuk menghapus seluruh data pengguna Facebook yang mereka dapatkan dari para pengembang aplikasi.

Google Luncurkan Place Search

Google meluncurkan Place Search, sebuah fitur baru yang menampilkan hasil pencarian berdasarkan lokasi atau tempat.
Mulai hari ini pengguna daring pencari Google dapat melacak keberadaan atau aktivitas di berbagai tempat, misalnya di mana lokasi restoran cina di kota London dan lain sebagainya. Layanan berbasis lokasi yang mirip seperti foursquare ini juga dapat menampilkan Google Map dan mereview hasil pencariannya pada daftar situs yang muncul pada layar.
Dalam blognya, Manager Produk Place Search, Jackie Bavaro mengatakan layanan ini akan memudahkan pengguna untuk menentukan tempat tujuan mereka karena selain menampilkan peta, fitur ini dilengkapi berbagai informasi atau referensi mengenai tempat tersebut.
"Anda dapat membuat perbandingan dan memutuskan harus pergi ke mana," tulisnya. Selain itu, Place Search juga menambahkan link baru di untuk mempertajam hasil pencarian dengan.
"Dengan Place Search, kita dapat menghubungkan ratusan hingga jutaan situs web dengan lebih dari 50 juta lokasi," katanya. Ketika pengguna memasukkan nama situs atau suatu tempat tertentu, Bavaro mengatakan, Place Search akan secara otomatis mengidentifikasi lokasi atau keberadaannya.

Pemburu Badge Foursquare di Indonesia

Foursquare, layanan jejaring sosial berbasis lokasi yang sedang naik daun ini rupanya memang mengena di hati pengguna internet di Indonesia. Jika dibandingkan dengan layanan serupa seperti Gowalla, Brightkite dan bahkan Koprol, foursquare memang cenderung mampu mengikat para penggunanya untuk terus menggunakan layanan mereka. Faktor utama yang membuat Foursquare unggul adalah fitur Badge, dimana penggunanya harus menaklukkan tantangan tertentu untuk mendapatkan reward berupa badge.
Sejak setahun belakangan ini, nama Indonesia melejit di kalangan pengguna Foursquare karena keaktifannya dalam mengumpulkan badge foursquare. Misalnya beberapa bulan lalu dimana ada lebih dari 250 pengguna foursquare melakukan checkin di satu tempat guna mendapatkan "Super Swarm" badge. Tentu saja yang benar-benar berada di tempat tersebut hanya beberapa saja, sisanya hanya melakukan false-checkin dari tempat yang berbeda.
Fenomena ini memang cukup menarik untuk diamati, terutama ketika beberapa bulan belakangan ini para "pemburu badge" agak berkurang aktivitasnya. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka sudah hampir memiliki semua badge yang disediakanb oleh Foursquare, jadi mereka lebih menunggu tantangan berikutnya dari Foursquare. Dan ketika beberapa hari lalu Foursquare merilis beberapa badge baru yang berkaitan dengan event Haloween, maka para pemburu badge kembali aktif untuk merebut badge yang baru dirilis oleh Foursquare.
Pemburu badge memang tidak hanya ada di Indonesia, di luar negeri pun cukup banyak orang-orang yang melakukan fake checkin demi mendapatkan badge namun tetap belum ada yang mengalahkan pemburu badge dari Indonesia. Bahkan, di sebuah website yang membahas badge Foursquare - aboutfoursquare.com, komunitas pemburu badge internasional justru menganggap pemburu badge di Indonesia sebagai perintis ditemukannya badge-badge baru dan cara untuk mendapatkannya.
"New badge? Let the Indonesians figure it out," komentar seseorang di website aboutfoursquare.com.
Nah, sekarang tentu bagaimana para brand dan startups bisa memanfaatkan keingintahuan dan perilaku berinternet di Indonesia? Melihat perilaku mereka demi mendapatkan badge foursquare, sudah pasti Indonesia sangat mudah dirangsang dengan imbalan yang tepat.

Selasa, 02 November 2010

Google Gandeng Samsung Buat Nexus Two

Tak mau mengulang kegagalan dalam penjualan Google Nexus One bersama HTC beberapa waktu lalu, kini Google mengandeng Samsung untuk membuat Nexus seri kedua.
Menurut situs Adroidandme.com, Nexus Two itu akan diluncurkan pada 8 November mendatang. Nantinya ponsel ini akan menjadi smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi Android Gingerbread.
Sepertinya Google tidak kapok dengan gagalnya penjualan Nexus One pada Januari lalu. Ponsel Nexus pertama yang dibundel dengan jaringan operator T-Mobile dianggap 'jeblok' lantaran hanya dijual  secara online.
Strategi penjualan itu tak mendapat sambutan dari konsumen karena mereka tidak bisa mengujinya terlebih dahulu. Akhirnya, pada Juli lalu, Google memutuskan untuk menghentikan penjualan Nexus One.

Blekko, Mesin Pencari Pesaing Google

Pesaing di dunia mesin pencari kini bertambah satu. Google masih menjadi 'raja'nya dengan menguasai 65 persen di ranah situs pencarian, diikuti dengan Yahoo search, Bing dari Microsoft dan satu lagi Blekko.
Meskipun menjadi pendatang baru di belantara mesin pencari, Blekko yang bermarkas di Silicon Valley, California ini optimistis bisa bersaing dengan sejumlah perusahaan raksasa search engine dengan keunikan tersendiri.
Menurut Rich Skrenta, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Blekko, daring pencari ini akan menampilkan hasil yang lebih bersih dari spam dan website yang dijamin aman untuk dikunjungi. "Kami akan menyajikan sumber-sumber informasi terbaik bagi pengguna," katanya.
Setelah 2,5 tahun dalam tahap percobaan versi beta, kini Blekko dapat digunakan para pengguna mesin pencari dengan mengunjungi alamat blekko.com. Untuk membangun sistem pencarian itu, Blekko telah menguras dana hingga US$ 24 juta dari berbagai investor, diantaranya Marc Andreessen, seorang pencipta browser web pertama, dan Ron Conway, yang telah berinvestasi di berbagai perusahaan teknologi termasuk Twitter, Foursquare, bahkan google.
Situs Blekko memiliki beberapa direktori khusus, yakni kesehatan, resep, lirik lagu, hotel, mobil, perguruan tinggi, dan keuangan. Di situs tersebut, pengguna juga dapat membuat direktori pribadi mereka untuk topik apapun.
Dalam pernyataannya, Google Inc. mengatakan menyambut kompetisi di ranah mesin pencari dengan layanan yang sudah ada maupun pendatang baru. "Memiliki pesaing akan membuat kami bekerja lebih keras," kata Google.

 
Powered by Blogger